Sumber Foto : edukasi.kompas.com
Kabar
gembira bagi para orangtua siswa karena Dinas Pendidikan Provinsi
Kalimantan Tengah (Disdik Kalteng) melarang semua sekolah dasar di
daerah mereka menggelar ujian atau tes masuk terhadap calon siswa baru.
"Penerimaan
siswa baru nanti, untuk SD, tanpa tes. Kalau ada SD yang memberlakukan
tes masuk, tolong kepala dinas pendidikan setempat untuk menegur dan
menghentikannya. Kalau ada, laporkan ke saya," kata Kepala Disdik
Kalteng Guntur Talajan, saat berkunjung ke Sampit, Minggu (26/5/2013).
Guntur
menegaskan, penerimaan peserta didik baru di tingkat SD bisa dilakukan
tanpa harus melalui tes masuk. Terlebih lagi jika sampai melakukan tes
calistungm, atau baca, tulis, dan hitung; hal itu dinilai belum tepat
diberlakukan pada siswa baru di SD dan sederajat. "Nanti ada petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknisnya dari Dinas Pendidikan Provinsi
Kalteng kepada dinas pendidikan di kabupaten/kota," katanya.
Larangan
tes masuk bagi calon siswa baru di SD dan sederajat tersebut diharapkan
dapat meningkatkan animo masyarakat menyekolahkan anak mereka. Guntur
meyakinkan bahwa jumlah SD sederajat di Kalteng untuk menampung siswa
baru. "Jumlah sekolah pasti menampung, apalagi tiap tahun ada penambahan
unit sekolah baru," katanya.
Wahyu, salah seorang warga Kecamatan
Baamang, mengaku senang mendengar jika dinas pendidikan melarang tes
masuk. Dengan begitu, para orangtua bisa lebih leluasa memilih sekolah
untuk anaknya.
"Kalau pakai tes itu sebenarnya bagus, asalkan
diberlakukan ketat. Yang masalah itu kalau tes itu ternyata hanya bagi
siswa dari keluarga biasa, sedangkan anak pejabat seolah ada jaminan
bisa lulus. Kalau seperti itu, kan mending tidak usah ada tes," ucapnya.
Alasan
lain, sambung Wahyu, murid taman kanak-kanak yang akan masuk SD
terbilang masih kurang dalam pengetahuan. Karena itu, dikhawatirkan
calon siswa baru akan terbebani oleh tes masuk tersebut sehingga malah
akan mengganggu mereka.
Seperti diketahui, wacana melarang adanya
tes masuk, apalagi menggunakan cara tes calistung bagi calon siswa SD,
sudah bergulir sejak 2010 lalu. Sayangnya, hingga tahun lalu diduga
masih ada saja sekolah di Indonesia yang melaksanakan tes masuk bagi
calon siswa baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar